Kamis, 22 November 2018

Broken Home, Broken Kids? #14


Hey, my name is bramantya, im 18y.o, and im from bali but now I live in Jogja.

Its been a while since the last time I wrote another diary for this blog. Banyak hal sudah terjadi. Contoh gampangnya, gue bukan lagi anak sekolahan. Melainkan anak ‘coolyeah’ (dibaca : kuliah). Special thanks to @pradita.dewi yang udah ngebantu gue dalam bentuk masukan dan mengaspirasikan apa keluhannya hingga terbentuklah article ini! ENJOY!

Soo… why baru sekarang? Pertama, karena gue sibuk banget ngurusin tes masuk perguruan tinggi, pendaftaran ulang, sampe pindah region untuk melanjutkan studi gue. Kedua, karena ini menurut gue momen yang tepat. Why? (again) yall guys know about berita yang lagi hangat-hangatnya ditengah masyarakat Indonesia sekarang, Yup! Gisel dan Gading ber-ce-rai.

DISCLAIMER! in this diary I will not talk about why they commit to split up, but gue disini akan bahas mengenai GEMPITA yang lucu parah. Sekitar seharian ini gue baca postingan di instagram about masalah ini dan kebanyakan dari netizen kasian dengan Gempi. Mereka takut gempi merasakan pressure yang tidak seharusnya didapat oleh anak sekecil dia. Soo sesuai judul yang sudah kalian baca, i wanna talk about “Broken Home, Broken Kids?” Without further ado, lets talk about it!

Share:

Minggu, 15 April 2018

Suicide #13


Hey guys, welcome back with me Bramantya Krisnanta.

Its been a long long time since the last time I wrote my diary. Yeap, dari terakhir kali gue mem-posting artikel, banyak hal sudah terjadi. Mulai dari yang seru, manis, sampai menyedihkan. Dan pada tulisan gue kali ini, gue akan membahas satu masalah yang teramat sangat berat di hidup gue. And this is based from true story. Without further a do, let’s go.

Semua orang pasti memiliki tingkat kejenuhan dalam hidupnya. Untuk orang yang sehat, bila menggunakan skala 0-90% titik terjenuh atau terbawah manusia normal adalah 5%. Dan gue, sudah pernah mencapai titik terbawah manusia normal di usia 17 tahun. Biasanya, orang yang mencapai titik terbawah manusia normal (5% >) akan berpikiran dan melakukan apa yang namanya Suicide atau Bunuh Diri.

What is Suicide? Suicide atau Bunuh Diri adalah sebuah tindakan yang disengaja untuk melukai dan membunuh diri sendiri. Biasanya bunuh diri dipengaruhi beberapa factor utama seperti putus asa, depresi, gangguan jiwa, gangguan bipolar, ketergantungan, dll. Dan beberapa factor utama tersebut didorong oleh factor sampingan seperti kesulitan keuangan, masalah keluarga.

Yea… gua pernah ‘berpikiran’ untuk mengakhiri hidup gua di umur 17 tahun. Kenapa? Karena terlalu banyak beban yang gue pikul sendiri sebagai anak “SMA”. Gua gamau membeberkan masalah gua apa aja. Intinya gua depresi dan stress karena masalah Keluarga.

Gua inget saat itu adalah hari kamis. Yap, hari kamis malam satu pikiran absurd yang didukung dengan kondisi saat itu mengatakan “Maybe it’s the time. Enough”. Hanya karena satu kalimat itu, seluruh pikiran gua menjadi keruh, gelap dan kacau. Hari jumat pagi, gua sekolah dengan wajah murung tidak bersemangat, and I start to ask my close friends about suicide.

            “hey, suicide tu enak gak?”
            “what the hell bram, ke kenapa?”
            “nope, im just tired”
            “c’mon bram, its not funny, what’s wrong?”

I don’t want and I can’t answer those question ‘cause suasana hati gue kacau banget.

Pulang sekolah, gue mengurung diri dikamar, play “Logic - 1-800-273-8255” and “Linkin Park – Leave out all the rest”, screaming, hurting my self without any reasons. Pikiran gue makin menjadi-jadi, gue ambil tali dan langsung gue gantung diatas kamar gua. Hanya menunggu waktu. Sebenarnya saat itu gue udah siap untuk eksekusi. But, ada satu hal yang mengganjal niat gue untuk suicide saat itu juga.

Saat itu emang gua lagi ada masalah sama pacar gua, niatnya gua akan ngomong soal apa yang gua rasain beberapa hari belakangan. Sabtu siang sepulang sekolah, gua cerita dengan pacar gua, gua keluarin semua apa yang gua rasain, dan akhirnya gua bilang

            “you know, aku capek sama hidupku, mungkin ini saatnya”
            “bram, ke ngomong apa sih? Ga lucu”
            “aku mau suicide malem ini, aku udah gakuat lagi. Aku stress”

Dan seketika pacar gue langsung meluk gue erat banget and she said “Aku gamau ngeliat kamu stress lagi, aku gamau. Please kasi tau aku caranya biar kamu ga stress lagi. Dan janji sama aku, kamu ga bakalan punya niatan untuk suicide lagi”

And for that moment, I was paralyzed. Gue mulai sadar, I was acting crazy. Setelah gue denger pacar gue, seketika pikiran gue berjalan mundur. Masih banyak banget tanggung jawab yang gue harus lakuin. Masih banyak cita-cita yang belum gue capai. Keinget sama semua yang bener-bener sayang dan care sama aku selama ini. Gue mulai buka pikiran lagi, “Kalau lo udah nggak ada, siapa yang bakal ngejagain orang tua lo?!”, “ Kalau lo nggak ada, 17 tahunmu belakangan akan terbuang sia-sia”, “Kalau lo mau suicide sekarang, buat apa lo hidup selama ini?!”. Disaat itulah, gue mulai bangkit perlahan, mulai semuanya dari awal, perlahan gua ikhlaskan semuanya and pretend everything’s gonna be alright. Ada satu quotes yang menjernihkan pikiran gue saat itu dan sekaligus menjadi pedoman hidup gue.

Life is never get easier, life is rough and so I gotta be tough

That day, is my worst day ever. Ternyata, memang satu hal kecil bener-bener bisa merubah semua keputusan kalian. Yap, they called love. That’s the only reason why I still alive until today. Menurut gue, semua kehidupan memang kejam dengan jalannya sendiri, tapi gue yakin Tuhan pasti sudah merencanakan ini semua untuk kita. Intinya, Tuhan pasti akan kasi beberapa anugrah, kita harus tetap bersyukur aja. Gue gamau nyia-nyia-in semua yang udah Tuhan kasi ke aku, I wanna fight, stay strong stand tall. And one thing, I wanna make my parents, and my love one proud of me.

No matter how hard the situation, I must control it!

I don’t know kenapa gue sampe punya pikiran untuk suicide. Gue tau bunuh diri bukanlah pelarian yang benar dari semua masalah di dunia ini, dan bunuh diri pun sangat dilarang keras oleh agama kita. But.. I don’t know, kenapa gue sampe pengen bunuh diri. Gue sempet mikir, apakah emang ini jalan hidup yang gue harus laluin, apa ini satu-satunya cara supaya gue bisa kuat nanggepin semua masalah di dunia ini.

Buat kalian semua yang baca tulisan ini, percayalah, bunuh diri itu nggak baik, sangat tidak baik. Mungkin kalian mikir setelah kita lolos dari upaya bunuh diri, semuanya akan berjalan biasa seolah gaada yang terjadi? You’re DEAD WRONG!. Malah setelah berhasil lolos dari upaya bunuh diri itulah yang buat lo semakin rentan untuk melakukan bunuh diri lagi. “once you locked in, you will always locked in” sekali mencoba untuk bunuh diri, maka seterusnya kalian bakal mikirin lagi untuk bunuh diri IF kalian mendapat pressure yang berat lagi.

Say no to SUICIDE!



Share:

Minggu, 27 Agustus 2017

Overprotective? #12

Hell-o, wuzzup!
Apakabs! udah lama banget gue ga buat diary lagi. Untuk diary sekarang, gue ga akan bahas tentang cinta-cintaan, tapi gue akan ngebahas satu topik yang udah stuck dari 2 bulan yang lalu. Gue akan ngebahas tentang "Orangtua overprotective". So, tanpa basa-basi, Let's Go!

Pernahkah kalian melihat temen atau kalian sendiri yang ngalamin ketatnya peraturan yang dibuat dari orang tua kalian masing-masing? Kalian sebagai korban, pernah ga sih nanyak “kenapa orangtua ku ketat banget ya?” dan itulah yang akan menjadi topic gue hari ini.

Sebenarnya definisi Orangtua itu sangatlah luas, tapi definisi pokok Orangtua adalah orang yang mengasihi kita, memelihara kita sedari kecil, member kasih sayang yang tulus sejak kita baru dilahirkan. Dan kita pun sebagai anak, haruslah mematuhi apa yang diperintahkan oleh orangtua kita. Jika kalian masih ingat bagaimana orangtua kalian mengajarkan kalian tentang hal yang baik dan buruk, mengajarkan nilai-nilai kehidupan, dan masih banyak lagi, itu hanya sebagian kecil contoh betapa sayangnya orangtua kepada kalian.

Permasalahannya, tidak setiap orangtua memberikan kebebasan (dalam arti positif) kepada anaknya, atau bisa kita bilang “over protective” kepada anaknya karena alasan tertentu.

Apasih, sebenarnya over protective itu? over protective merupakan sikap yang terlalu berlebihan dalam menjaga dan mendidik anak, sehingga seringkali berdampak buruk bagi mental dan psikis anak. Sikap orangtua yang over protective tidak baik dilakukan dalam mendidik anak, gue tau orangtua melakukan ini demi kebaikan si anak kelak, tapi tetap saja over protective bisa merusak mental anak, dan sebagai orangtua harus bisa memberikan sikap yang baik pada anaknya, tidak terlalu protective dan tak terlalu membebaskan anaknya.

Orangtua yang over protective biasanya di dasari dengan alasan takut anaknya ikut terbawa pengaruh negative perkembangan jaman. Gue akan ngasih ciri-ciri orangtua yang over protective :

Rasa cemas berlebihan
Rasa cemas berlebihan terhadap anak bisa menjadikan mereka manja dengan keadaan. Jangan sampai rasa cemas mengalahkan rasa percaya sebagai orangtua kepada anak
Tidak pernah memberikan kepercayaan kepada anak
Anak yang tidak pernah diberikan kepercayaan akan berdampak buruk yaitu kurangnya kepercayaan terhadap orang lain
Selalu mengawasi anak
Mengawasi anak boleh-boleh saja, tapi terlalu mengawasi anak bisa menyebabkan terhambatnya proses sosialisasi dengan teman dan lingkungannya
Rasa khawatir dan takut yang tidak wajar
Orangtua yang over protective akan merasa takut yang tak wajar terhadap kondisi/apapun yang dilakukan oleh anaknya. Hal ini tidak baik karena tidak seharusnya orangtua berpikiran negative dan harusnya selalu mendoakan yang terbaik untuk anaknya.
Selalu menuntut kesempurnaan kepada anaknya sendiri
Jika orangtua selalu menuntut kesempurnaan kepada anaknya sendiri, maka anak itu tidak akan belajar arti dari sebuah kegagalan, anak juga tidak menghargai adanya proses mencapai sebuah keberhasilan
Terlalu mengekang dan melarang anak
Orangtua yang terlalu mengekang anaknya dalam perbuatan dan bersikap adalah cirri orangtua yang over protective. Hal ini tidak baik bagi anak, karena bisa menghambat kepercayaan diri si anak. Dan inilah cikal bakal anak menjadi berontak dengan orangtua


Setalah gue survey temen-temen gue untuk gue Tanya tentang orangtua over protective, beginilah jawaban mereka :

A :“Kalo aku jadi korban overprotective, mungkin aku tertekan apalagi aku anak satu-satunya ga dikasi kebebasan tu jelek banget rasanya apalagi kelas 12 yang harusnya nikmatin masa-masa SMA bareng temen-temen. Tapi tergantung juga sih kalo temen-temen sifatnya kearah positif kayak belajar bareng tu dikasi, tapi kalo ke arah negatif kayak ke club malem gitu, ya ga dikasi”

B :“Kayaknya aku bakal ngikutin ajasih, selama itu masih masuk akal, soalnya mereka ngelakuin itu kan pasti ada alasannya, tapi kalo udah mulai ga masuk akal ya mesti ngomong gitu kesalah satu ortu”

C :“Each person pasti beda responnya, ada yang bisa karena terbiasa, ada yang sama sekali gabisa di overprotektif-in. kalo aku pribadi sih bakal ngikut aja, selagi itu baik buat aku. Tapi kalo udah kelewatan banget, aku bakal luangin waktu untuk ngomong sama orangtuaku dan minta pengertiannya, walau pun akhirnya sama aja. At least, I’ve tried my best for myself. Dan mereka juga tau apa yg terbaik buat aku”

D: “Kalo aku sih terima-terima aja, asal masih dalam batas wajar, karena aku juga udah dididik dari kecil kayak gitu, jadinya mau gak mau harus ngikutin peraturan itu, karena aku tau, orangtua pengen yang terbaik untuk anaknya, dan aku gamau ngelawan mereka”


Jawaban mereka hampir mirip semua. Yap… mereka memilih untuk mengikuti apa yang orangtua mereka inginkan. Kalo gue pribadi, sih, juga bakal ngikut, tapi dalam batas wajar. Batas wajarnya ya cuman kayak nanya “lagidimana/samasiapa?” dan sejenis itu. Tapi kalo misalnya udah nggak wajar kayak keluar bareng temen ga dikasi, kemana-mana ga dikasi, ya gue akan nanya sama orangtua gue, dan berusaha untuk ngeyakinin mereka, dan ngasi kepercayaan mereka ke gue.

Dan untungnya, orangtua gue ga se-protektif beberapa orangtua. Orangtua gue protektif, tapi masi batas wajar, dan mereka udah ngasi kepercayaan ke gue, jadinya gue juga ga akan menyia-nyiakan kepercayaan orangtua gue. Bukannya kayak anak jaman sekarang yang “……..” (isi sendiri :p)

Yaa… maybe segitu aja dulu untuk article tentang overprotective. Gue dan temen-temen juga ada pesan terakhir untuk orangtua yang over protective.


Untuk ortu overprotective diluar sana, saya tau orangtua emang wajib protektif ke anaknya, karena tanggung jawab orangtua sangat besar. Tapi, sebaiknya didik anak-anak itu dengan protektif yang wajar. Selain itu, kepercayaan dari orangtua juga sangat berpengaruh terhadap anaknya, Karena anak pasti tau batas, dan jika malah dikekang, si anak malah makin ngelunjak. Dan yang terpenting adalah saling terbuka, komunikasi antar anak dan orangtua juga sangat diperlukan agar hubungan anatara anak dan orangtua berjalan dengan baik. Tapi sebagai anak juga jangan pernah sekali pun bohong dan tunjukan kepada orangtua kalian bahwa kalian bisa bertanggung jawab dan gak akan ngecewain kepercayaan yang orangtua kalian kasi
  

 -BK, KRN
Share:

Sabtu, 20 Mei 2017

Ya, sudahlah.... #11

Hell-o, welcome to my useless diary.

Bodoh, heran,  useless. Itu adalah 3 kata pertama yang aku pikirkan setelah kejadian beberapa waktu belakangan ini.

2 tahun yang lalu, tepat saat 2 bulan setelah masa orientasi siswa selesai. Aku memulai perbincangan sederhana dengan salah satu cewe di sekolahku. Semuanya berjalan tanpa hambatan, dia merespon, aku merespon. Waktu terus berjalan, yang awalnya iseng pun akhirnya jadi dekat, tapi satu masalah muncul. Untuk kesekian kalinya, aku teringat dengan masa laluku, dan aku pun mulai bingung, harus mengikuti keinginanku untuk terjebak dalam masa lalu, apa mengikuti kata hati, pergi dan bahagia dengan yang baru.

Hingga pada akhirnya, 2 bulan sudah aku dekat dengannya. Perasaan bingung ini semakin menjadi-jadi. Desember 2016 adalah awal dari segala kekacauan highschool love story-ku. Tepat sebelum jam menunjukan 00.00, dia menanyakan hal yang sangat privasi.

“Sebelum tahun 2016 akan datang, apa pertanyaan yang selama ini
selalu kau pendam? Tanyakan saja”

do you love me?”

“………..”

Disanalah, puncak dari segala kekacauan berawal. BODOH. Aku memilih kembali bersama masa laluku dan melupakan semuanya tentang dia, iya, dia yang sudah 2 bulan dekat denganku.

Kembali bersama masa laluku, itu bukanlah pilihan yang baik untukku. Terbukti, sudah hampir 2 tahun aku kembali bersama masa laluku, tapi tidak menghasilkan apa-apa. Yang aku dapatkan hanya sakit, galau, dan merenung.

Dan karena masa laluku inilah, hampir 1 tahun aku menemui banyak sekali masalah. Mencoba dengan yang lainnya, berhasil, tapi selesai ditengah jalan. Alasannya? Kembali aku keluarkan BODOH-ku. Ya, kembali mengejar masa laluku, dan menyia-nyiakan apa yang telah aku dapat saat itu.

1 tahun setelah aku kembali memutuskanbersama masa laluku. Aku memutuskan benar-benar meninggalkan masa laluku dan menguburnya dalam-dalam, dan hanya menyisakan kenangan saja.

Semua berjalan pulih setelah 3 bulan aku memendam masa laluku. aku masih ingat, saat pertama kali aku memulai perbincangan melalui line. Betapa polosnya aku saat itu, tidak mengenal dia, tapi masih ingin untuk mengenal dirinya lebih jauh.

Kira-kira 2 bulan yang lalu, aku kembali memulai perbincangan yang serius dengannya. Semua berjalan lancar, dan setiap hari, aku selalu memberikan kabar kepadanya, begitu pula sebaliknya. Disaat semua ini berjalan, aku mulai berpikir untuk memantapkan langkahku menuju hubungan yang lebih serius dengannya. Tetapi, semuanya tidak semudah itu. Dia mulai menjauh, iya.. menjauh dariku, dengan alasan yang bermacam-macam. Aku mengerti dia sangatlah sibuk, dia aktif di kegiatan ekstrakulikuler, aktif dalam kelas, dan aktif diluar kelas. Aku mengerti dan memaklumi semuanya. Tapi hari terus berjalan, dan semakin jarang dia memberiku kabar. Aku pun bertanya

r u okay?

“ya”

aku tau kamu lagi ada
masalah, cerita aja

“ngga knapa kok”

Dan semenjak itu, dia terkadang mengabaikan chat-ku. Dan disanalah awal aku berpikir untuk menanyakan hal ini.

kamu sebenarnya kenapa sih? Kamu
takut aku kayak dulu lagi? Trust me, seseorang ga akan
mengulangi kesalahan fatal 2 kali”

“…….”

HERAN, itulah yang aku pikirkan setelah dia mengatakan jawabannya. Heran, benar-benar heran, “kenapa aku bisa menghiraukan seorang wanita seperti ini? Apa segitunya aku dibutakan oleh cinta masa laluku?” hanya kata-kata itu yang selalu menjadi beban pikiran hingga aku menulis diary ini.

Keesokan harinya, semua terlihat normal-normal saja, tapi ada yang menjanggal dipikiranku, apa hubungan pertemanan setelah kejadian kemarin akan baik-baik saja? Dan terbukti, tidak selamanya jalan pikiran kita benar. Aku tiba-tiba kehabisan kata-kata dan topic untuk di perbincangkan, dan akhirnya aku meninggalkan dia, dan hanya memberikan senyuman.

USELESS, kejadian itu membuatku berpikir bahwa aku ini useless. Diberikan yang benar-benar tulus, aku mengabaikannya. Ingin kembali, dia udah kecewa sama apa yang aku lakuin ke dia dulu.

kalo boleh, tolong kasi aku
kesempatan kedua?

Tapi, dari kejadian ini, tak semuanya kejadian buruk, ada hal positif yang aku tangkap.inilah yang bisa aku ambil dari ke-BODOH-an dan USELESS-nya aku.


Jangan pernah mengecewakan siapapun
yang ingin bersamamu, walaupun mereka bukanlah keinginanmu saat itu.
Karena orang yang pernah dikecewakan sekali
Tidak akan mau dikecewakan lagi, apalagi dengan orang yang sama”



-915-





Share:

Senin, 02 Januari 2017

HAPPY NEW YEAR 2017!!!!!!! #10

Yo wuzzup guysss!! Back with me Bramantya Krisnanta in my diary Blog.

Yup, kali ini gue ga akan ngebahas hal-hal yang ga terlalu penting, tapi gue akan me-rewind apa aja yang udah terjadi selama gue ada di 2016.

Owh ya, HAPPY NEW YEAR 2017 EVERYONE!!! Semoga di tahun 2017 kita semua akan diberi kesehatan, keuangan yang lancar, dan segala sesuatu yang berjalan baik tanpa hambatan, dan juga diberi umur panjang untuk bisa melewati tahun 2017 ini. Yeayyy!!

By the way, walaupun gue telat 1 hari untuk ngucapin Happy New Year-nya, tapi gamasalah kan?? HeheJ

2016, terlalu banyak memberi kenangan di hati gue, mulai dari hal-hal yang seru, happy, sedih, galau, dan yang lainnya. gue bersyukur bisa melewati tahun 2016 dengan sangat lancar (walaupun ada beberapa hambatan). Maybe, gue akan ceritain aja satu persatu, tapi cuman sekilas, hehehehe

1. Hal seru : Damn! Terlalu banyak hal-hal yang seru, kalo gue mikir sekilas, hal serunya adalah saat Birthday-nya ‘Putrawan’ (*ps that’s not his real name, hehe) terus ngejalananin event ‘SMANSA Funbike 2016’ dan masih banyak lagi yang gabisa gue tulis satu persatu. 

2.Hal Happy : Kalo hal happy sih hampir sama sebenarnya sama Hal seru, tapi hal-hal yang bener bikin gue happy adalah ketika gue pertama kalinya ngerasain yang namanya ‘Cintadan Pacaran ala SMA’ dengan orang yang saat itu gue pacarin (Ayo siapa?? Wkwkwk) dan hari-hari gue bareng dia. 

3.Hal Sedih & Galau : Kenapa gue jadiin satu? Karena kalo udah galau, pasti sedih, wkwkwk. Hal Sedih dan Galau 2016 gue itu saat Bestfriend yang udah lama gue taksir (entah kalian nyebutnya gebetan atau apa) di Landmark sama orang lain, I still remember how it feels. Maybe itu The saddest thing of my life

Dan Itulah beberapa hal yang gue rewind dalam article ini, maybe mungkin dari kalian ada yang belum baca silahkan klik disiniJ

Gue juga punya Goals dong di tahun 2017 ini, dan semoga aja semua Goals gue bisa tercapai. Yeay!!

1. Mempunyai Komputer : Of course this is the most important thing in my life. Yap.. mempunyai computer gaming adalah Goals gue dari awal tahun 2016 dan hingga sekarang belum kesampean juga, wkwkwk

2. Mempunyai Pacar : Pacar juga ga kalah penting sih, karena bisa dijadiin pasangan curhat, pasangan jalan, pasangan nonton dan yang lainnya (Biar kaya article #8)

3. Meng-explore Provinsi Bali lebih jauh lagi : Ini nih, yang gue pengen banget, menjelajahi Pulau Bali lebih jauh dan mendalam soal pariwisata dan kebudayaannya. Hehehe

Nahh… itulah beberapa Wish/Goals gue di tahun 2017 ini. Semoga tercapai!! HeheheJ

Yeayy!! That’s all for today. Thanks for Reading.Don’t forget to like, comment, and share. I’m Bramantya Krisnanta. Have a nice day dan HAPPY NEW YEAR 2017!

See ya!..



Share:

Rabu, 16 November 2016

I Don't know:) #9

Hello guyss....
it's been 2 month i never touch my diary, for sure. i don't know why:) hehe, forgive me:) #lol

so, this is my first diary in November (i guest) and first diary with english language, but i wont write my diary in 2 months, i wrote my own story in this article. let's check it out!

maybe, i don't know if the story is becoming a reality in the future:) #Hehehe

*ps : if my story has a false grammar/words or something like that, forgive me:)


"School Story"

   hey, my name is Bramantya Krisnanta, i'm 16 years old, and i'm from Denpasar. Now, i at Second grade of senior highschool. and this is, my school story.

   When i at fourth grade in elementry school, i saw her. She looks so manly in front other student, or usually i say "tomboy". Yeah.. she looks so tomboy and on that day, i really don't care about her, i just know her name. That's all.

   Time change very fast, and i now at first grade in junior highschool. When i go to my first day school, i saw her again. For GODSAKE!!!  she got the same class with me.


"WTF?! i got a same class with her? and same school again?"


   Yeah, that was my first sentence when i saw her in my class.

   I remember how, where, and when i fell in love withe her. So... when i at second grade in junior highschool, i went to beach with her and 2 another friends. we took a photo together, sang a song together, and more happiness that we share in those places, and this is the, she talk to me, and say


"Bram, Let's take some photo, both of us"


   And that second, minute, and situation, i stop talking, i just look at her eyes, and answer her question loudly.


"Of.. Of course... wh... why not?!"


   After say that, i think like "OMG?! Is this real? is this real she talk to me like that?". I really, really, really don't expect that! Oh May God!

   Finally, we arrived at our home, and she send me the photo, it looks nice, very nice with her in that photo. after that i started to using that photo to be my chat wallpaper and from there too, i think... i fell in love with her. #KyuKyuu

   I've been passed 1 year with her. So much happiness i share with her. Go to beach together, go to coffee shop together, have a nice trip together and much more. i know, i'm not her boyfriend and i hope i can be her boyfriend, just once. But fact say NO, reason? yeah.. about our bestfriends relationship, when i was her boyfriend, and then we stop to talk and love each other, our friendship will end too. And i think, that's why we can't be a couple.

   For 2 years from that moment, i go to senior highschool and at my first day school, and then...


"What The Hell!? Again?! i think when
i go to senoir highschool i will try to 
forget the pain taht you give to me!"


   Yeah, she gave me to much pain. I really really want to move on, but something wrong inside of me, my brain can let it go, but my heart? No, my heart wont forget you, can't let you go too. i've been try so many ways, but the results? still can't. I don't know why. 

   1 years being student of first class in senior highschool has been passed. The feeling that i fell in love with her? still same, still stuck on my mind. Now, when i wrote this highschool story, i at second grade in senior highschool. Day by day i've been passed, with the same feeling although sometimes there is a problem with her. 

   Every day, every saturday night actually, i usually think that 


"should i happy because i'm just a friends with her? or i should be sad because forever we can only be friends?"


   Yeah.. that sentence stuck on my mind for 3 years past. And sometimes, i think got a same school, same class, same friends with her is such a beautiful dreams, but got a same class, and same school with her is such a bad idea.


"Hey, Nice to meet you, i hope that i can 
be your bestfriends till we 
meet again with our small family in the future"

  



Share:

Minggu, 04 September 2016

Pacaran ala SMA #8

so wuzuup!

Apa kabar??? OMG! udah 3 minggu lebih gue ga nulis blog. Kenapa? ya.. kalian tau masa sma kayak gimana. Tugas banyak, Ulangan, dan yang lainnya. Dan itulah mengapa aku udah ga nulis lama banget, hehehe.

Okay, di article #8 ini gue akan membahas tentang "Pacaran ala SMA". Maybe, dari kalian ada yang belum tau pacaran. Dan sebab itulah gue akan menjelaskannya di #8 ini! Let's Go!!

Pacaran adalah suatu proses dimana bertemunya dua insan manusia (Laki/Perempuan) yang berusaha mencari/rangkaian tahapan pencarian
Share: