Hell-o,
welcome to my useless diary.
Bodoh,
heran, useless. Itu adalah 3 kata
pertama yang aku pikirkan setelah kejadian beberapa waktu belakangan ini.
2
tahun yang lalu, tepat saat 2 bulan setelah masa
orientasi siswa selesai. Aku memulai perbincangan sederhana dengan salah
satu cewe di sekolahku. Semuanya berjalan tanpa hambatan, dia merespon, aku
merespon. Waktu terus berjalan, yang awalnya iseng pun akhirnya jadi dekat,
tapi satu masalah muncul. Untuk kesekian kalinya, aku teringat dengan masa
laluku, dan aku pun mulai bingung, harus mengikuti keinginanku untuk terjebak
dalam masa lalu, apa mengikuti kata hati, pergi dan bahagia dengan yang baru.
Hingga
pada akhirnya, 2 bulan sudah aku dekat dengannya. Perasaan bingung ini semakin
menjadi-jadi. Desember 2016 adalah awal dari segala kekacauan highschool love story-ku. Tepat sebelum
jam menunjukan 00.00, dia menanyakan hal yang sangat privasi.
“Sebelum tahun 2016 akan datang, apa pertanyaan yang
selama ini
selalu kau pendam? Tanyakan saja”
“do you love
me?”
“………..”
Disanalah,
puncak dari segala kekacauan berawal. BODOH.
Aku memilih kembali bersama masa laluku dan melupakan semuanya tentang dia,
iya, dia yang sudah 2 bulan dekat denganku.
Kembali
bersama masa laluku, itu bukanlah pilihan yang baik untukku. Terbukti, sudah
hampir 2 tahun aku kembali bersama masa laluku, tapi tidak menghasilkan
apa-apa. Yang aku dapatkan hanya sakit, galau, dan merenung.
Dan
karena masa laluku inilah, hampir 1 tahun aku menemui banyak sekali masalah. Mencoba
dengan yang lainnya, berhasil, tapi selesai ditengah jalan. Alasannya? Kembali
aku keluarkan BODOH-ku. Ya, kembali
mengejar masa laluku, dan menyia-nyiakan apa yang telah aku dapat saat itu.
1
tahun setelah aku kembali memutuskanbersama masa laluku. Aku memutuskan
benar-benar meninggalkan masa laluku dan menguburnya dalam-dalam, dan hanya
menyisakan kenangan saja.
Semua
berjalan pulih setelah 3 bulan aku memendam masa laluku. aku masih ingat, saat
pertama kali aku memulai perbincangan melalui line. Betapa polosnya aku saat itu, tidak mengenal dia, tapi masih
ingin untuk mengenal dirinya lebih jauh.
Kira-kira
2 bulan yang lalu, aku kembali memulai perbincangan yang serius dengannya.
Semua berjalan lancar, dan setiap hari, aku selalu memberikan kabar kepadanya,
begitu pula sebaliknya. Disaat semua ini berjalan, aku mulai berpikir untuk
memantapkan langkahku menuju hubungan yang lebih serius dengannya. Tetapi,
semuanya tidak semudah itu. Dia mulai menjauh, iya.. menjauh dariku, dengan
alasan yang bermacam-macam. Aku mengerti dia sangatlah sibuk, dia aktif di
kegiatan ekstrakulikuler, aktif dalam kelas, dan aktif diluar kelas. Aku
mengerti dan memaklumi semuanya. Tapi hari terus berjalan, dan semakin jarang
dia memberiku kabar. Aku pun bertanya
“r u okay?”
“ya”
“aku tau kamu
lagi ada
masalah, cerita
aja”
“ngga knapa kok”
Dan
semenjak itu, dia terkadang mengabaikan chat-ku.
Dan disanalah awal aku berpikir untuk menanyakan hal ini.
“kamu
sebenarnya kenapa sih? Kamu
takut aku kayak
dulu lagi? Trust me, seseorang ga akan
mengulangi
kesalahan fatal 2 kali”
“…….”
HERAN, itulah yang
aku pikirkan setelah dia mengatakan jawabannya. Heran, benar-benar heran,
“kenapa aku bisa menghiraukan seorang wanita seperti ini? Apa segitunya aku
dibutakan oleh cinta masa laluku?” hanya kata-kata itu yang selalu menjadi
beban pikiran hingga aku menulis diary
ini.
Keesokan
harinya, semua terlihat normal-normal saja, tapi ada yang menjanggal
dipikiranku, apa hubungan pertemanan setelah kejadian kemarin akan baik-baik
saja? Dan terbukti, tidak selamanya jalan pikiran kita benar. Aku tiba-tiba
kehabisan kata-kata dan topic untuk di perbincangkan, dan akhirnya aku
meninggalkan dia, dan hanya memberikan senyuman.
USELESS, kejadian itu
membuatku berpikir bahwa aku ini useless.
Diberikan yang benar-benar tulus, aku mengabaikannya. Ingin kembali, dia udah
kecewa sama apa yang aku lakuin ke dia dulu.
“kalo boleh,
tolong kasi aku
kesempatan
kedua?”
Tapi,
dari kejadian ini, tak semuanya kejadian buruk, ada hal positif yang aku
tangkap.inilah yang bisa aku ambil dari ke-BODOH-an
dan USELESS-nya aku.
“Jangan pernah
mengecewakan siapapun
yang ingin
bersamamu, walaupun mereka bukanlah keinginanmu saat itu.
Karena orang
yang pernah dikecewakan sekali
Tidak akan mau
dikecewakan lagi, apalagi dengan orang yang sama”
-915-
klee terharu cang
BalasHapusterharu cang
BalasHapusIya kamu bodoh krna masa lalu haha
BalasHapus