Sabtu, 20 Mei 2017

Ya, sudahlah.... #11

Hell-o, welcome to my useless diary.

Bodoh, heran,  useless. Itu adalah 3 kata pertama yang aku pikirkan setelah kejadian beberapa waktu belakangan ini.

2 tahun yang lalu, tepat saat 2 bulan setelah masa orientasi siswa selesai. Aku memulai perbincangan sederhana dengan salah satu cewe di sekolahku. Semuanya berjalan tanpa hambatan, dia merespon, aku merespon. Waktu terus berjalan, yang awalnya iseng pun akhirnya jadi dekat, tapi satu masalah muncul. Untuk kesekian kalinya, aku teringat dengan masa laluku, dan aku pun mulai bingung, harus mengikuti keinginanku untuk terjebak dalam masa lalu, apa mengikuti kata hati, pergi dan bahagia dengan yang baru.

Hingga pada akhirnya, 2 bulan sudah aku dekat dengannya. Perasaan bingung ini semakin menjadi-jadi. Desember 2016 adalah awal dari segala kekacauan highschool love story-ku. Tepat sebelum jam menunjukan 00.00, dia menanyakan hal yang sangat privasi.

“Sebelum tahun 2016 akan datang, apa pertanyaan yang selama ini
selalu kau pendam? Tanyakan saja”

do you love me?”

“………..”

Disanalah, puncak dari segala kekacauan berawal. BODOH. Aku memilih kembali bersama masa laluku dan melupakan semuanya tentang dia, iya, dia yang sudah 2 bulan dekat denganku.

Kembali bersama masa laluku, itu bukanlah pilihan yang baik untukku. Terbukti, sudah hampir 2 tahun aku kembali bersama masa laluku, tapi tidak menghasilkan apa-apa. Yang aku dapatkan hanya sakit, galau, dan merenung.

Dan karena masa laluku inilah, hampir 1 tahun aku menemui banyak sekali masalah. Mencoba dengan yang lainnya, berhasil, tapi selesai ditengah jalan. Alasannya? Kembali aku keluarkan BODOH-ku. Ya, kembali mengejar masa laluku, dan menyia-nyiakan apa yang telah aku dapat saat itu.

1 tahun setelah aku kembali memutuskanbersama masa laluku. Aku memutuskan benar-benar meninggalkan masa laluku dan menguburnya dalam-dalam, dan hanya menyisakan kenangan saja.

Semua berjalan pulih setelah 3 bulan aku memendam masa laluku. aku masih ingat, saat pertama kali aku memulai perbincangan melalui line. Betapa polosnya aku saat itu, tidak mengenal dia, tapi masih ingin untuk mengenal dirinya lebih jauh.

Kira-kira 2 bulan yang lalu, aku kembali memulai perbincangan yang serius dengannya. Semua berjalan lancar, dan setiap hari, aku selalu memberikan kabar kepadanya, begitu pula sebaliknya. Disaat semua ini berjalan, aku mulai berpikir untuk memantapkan langkahku menuju hubungan yang lebih serius dengannya. Tetapi, semuanya tidak semudah itu. Dia mulai menjauh, iya.. menjauh dariku, dengan alasan yang bermacam-macam. Aku mengerti dia sangatlah sibuk, dia aktif di kegiatan ekstrakulikuler, aktif dalam kelas, dan aktif diluar kelas. Aku mengerti dan memaklumi semuanya. Tapi hari terus berjalan, dan semakin jarang dia memberiku kabar. Aku pun bertanya

r u okay?

“ya”

aku tau kamu lagi ada
masalah, cerita aja

“ngga knapa kok”

Dan semenjak itu, dia terkadang mengabaikan chat-ku. Dan disanalah awal aku berpikir untuk menanyakan hal ini.

kamu sebenarnya kenapa sih? Kamu
takut aku kayak dulu lagi? Trust me, seseorang ga akan
mengulangi kesalahan fatal 2 kali”

“…….”

HERAN, itulah yang aku pikirkan setelah dia mengatakan jawabannya. Heran, benar-benar heran, “kenapa aku bisa menghiraukan seorang wanita seperti ini? Apa segitunya aku dibutakan oleh cinta masa laluku?” hanya kata-kata itu yang selalu menjadi beban pikiran hingga aku menulis diary ini.

Keesokan harinya, semua terlihat normal-normal saja, tapi ada yang menjanggal dipikiranku, apa hubungan pertemanan setelah kejadian kemarin akan baik-baik saja? Dan terbukti, tidak selamanya jalan pikiran kita benar. Aku tiba-tiba kehabisan kata-kata dan topic untuk di perbincangkan, dan akhirnya aku meninggalkan dia, dan hanya memberikan senyuman.

USELESS, kejadian itu membuatku berpikir bahwa aku ini useless. Diberikan yang benar-benar tulus, aku mengabaikannya. Ingin kembali, dia udah kecewa sama apa yang aku lakuin ke dia dulu.

kalo boleh, tolong kasi aku
kesempatan kedua?

Tapi, dari kejadian ini, tak semuanya kejadian buruk, ada hal positif yang aku tangkap.inilah yang bisa aku ambil dari ke-BODOH-an dan USELESS-nya aku.


Jangan pernah mengecewakan siapapun
yang ingin bersamamu, walaupun mereka bukanlah keinginanmu saat itu.
Karena orang yang pernah dikecewakan sekali
Tidak akan mau dikecewakan lagi, apalagi dengan orang yang sama”



-915-





Share:

3 komentar: